Ritual Upacara Adat
Ngaben -Pulau Bali merupakan destinasi wisata utama di Indonesia. Oleh
sebab itu, wisatawan dapat dengan mudah memilih berbagai modal transportasi
menuju Bali, mulai dari tranportasi darat, laut, hingga udara. Transportasi
darat dapat ditempuh dengan memanfaatkan bus antar-provinsi di kota-kota besar
di Pulau Jawa. Apabila menempuh jalur laut, wisatawan dapat berangkat dari
pelabuhan-pelabuhan terkemuka, seperti Tanjung Priok (Jakarta), Tanjung Mas
(Semarang), dan Tanjuk Perak (Surabaya) menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali.
Pulau Bali yang juga
dikenal sebagai “Pulau Seribu Pura” memiliki ritual khusus dalam memperlakukan
leluhur atau sanak saudara yang telah meninggal. Apabila di tempat lain orang
yang meninggal umumnya dikubur, tidak demikian dengan masyarakat Hindu Bali.
Sebagaimana penganut Hindu di India, mereka akan menyelenggarakan upacara
kremasi yang disebut Ritual Upacara Adat Ngaben, yaitu ritual pembakaran
mayat sebagai simbol penyucian roh orang yang meninggal.
Kepercayaan Hindu,
jasad manusia terdiri dari badan kasar (fisik) dan badan alus (roh atau atma).
Badan kasar tersebut dibentuk oleh 5 unsur yg disebut Panca Maha Bhuta, yang
terdiri dari pertiwi (tanah), apah (air), teja (api), bayu (angin), serta akasa
(ruang hampa). Kelima unsur ini menyatu membentuk fisik manusia yang kemudian
digerakkan oleh roh. Ketika seseorang meninggal, yang mati sebetulnya hanyalah
jasad kasarnya saja, sementara rohnya tidak. Oleh sebab itu, untuk menyucikan roh
tersebut diperlukan Upacara Ngaben untuk memisahkan antara jasad kasar dan roh
tersebut.
Tentang asal kata
Ngaben sendiri ada tiga pendapat. Ada yang mengatakan berasal dari kata beya
yang artinya bekal, ada yang merunutnya dari kata ngabu atau menjadi abu, dan
ada juga yang mengaitkannya dengan kata ngapen yaitu penyucian dengan
menggunakan api. Dalam agama Hindu, dewa pencipta atau Dewa Brahma juga dikenal
sebagai dewa api. Oleh sebab itu, Upacara Ngaben juga dapat dilihat sebagai
upaya membakar kotoran berupa jasad kasar yang melekat pada roh (disebut
pralina atau meleburkan jasad), serta mengembalikan roh kepada Sang
Penciptanya.
Ritual Upacara Adat
Ngaben biasanya diselenggarakan secara meriah dan mengikutsertakan ratusan
hingga ribuan orang yang terdiri dari sanak saudara maupun penduduk banjar
setempat (organisasi sosial khas masyarakat Bali setingkat dengan Rukun Warga).
Dalam perkembangannya, upacara unik ini juga menjadi salah satu agenda
pariwisata, di mana wisatawan domestik dan mancanegara dapat turut serta
menonton ritual ini, terutama pada tahapan upacara utama, yaitu kremasi
jenazah.
Ritual Upacara Adat
Ngaben dapat dikatakan hampir merata dilaksanakan di seluruh wilayah Provinsi
Bali, Indonesia. Hanya saja pelaksanaannya sangat bergantung pada pihak
penyelenggara, yaitu keluarga terdekat dan kasta atau biaya untuk melaksanakan
Ritual Upacara Adat Ngaben ini sangatlah besar.
Hampir di seluruh
destinasi wisata di Pulau Bali telah memiliki fasilitas penginapan mulai dari
hotel melati hingga hotel berbintang. Rumah makan sederhana hingga restoran
mahal, pub, dan diskotek juga banyak tersedia di pulau ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar