SUKU
ABORIGIN DI AUSTRALIA
Bangsa Aborigin adalah penduduk asli/awal benua
Australia dan kepulauan disekitarnya, termasuk juga mencakup Tasmania dan kepulauan selat Torres. Bentuk fisik orang Aborigin mirip
orangPapua, karena memang keturunan orang Papua yang menjelajah ke
benua Australia, sikitar 40.000 tahun lalu. dalam perkembangannya, bentuk fisik
mereka saat ini rata-rata lebih kecil dan lebih pendek dari orang Papua. rambut
mereka juga keriting, namun sebagian warnanya sudah kemerah-merahan atau
cokelat pucat, sedangkan warna kulit mereka gelap
Kata
aborigin dalam bahasa Inggris mempunyai arti "penduduk asli/penduduk
pribumi", dan mulai digunakan sejak abad ke-17 untuk mengacu kepada
penduduk asli Australia saat itu. Sebutan ini diambil dari bahasa
latin ab origine, yang
berarti "dari awal" dan diperuntukan bagi penduduk yang sejak semula
tinggal di suatu daerah atau pulau.
Pada mulanya,
mereka hidup dari berburu dan mencari ikan. Mereka berburu binatang liar
seperti kanguru, dengan tombak, panah, dan bumerang (senjata
khas orang Aborigin). Di daerah yang beriklim dingin, kulit kanguru ini
digunakan sebagai bahan pakaian. Ilmu bercocok tanam dan beternak belum
dikenal, karenanya kelompok anak suku aborigin tidak pernah berkelana jauh dari
sumber-sumber air atau sungai.
Mereka juga tidak
pernah tinggal lama di suatu daerah. Rumahnya amat sederhana, terbuat dari
susunan ranting pohon dan dedaunan. dalam masyarakat kesukuannya, mereka
dipimpin olehkepala
suku yang biasanya
juga merangkap sebagai dukun suku itu. Kepala suku juga memimpin
upacara keagamaan dan perkawinan. Agama orang aborigin masih tradisional,
mereka percaya terhadap adanya Roh
Agung yang menciptakan
alam semesta dan isinya. Mereka percaya bahwa Roh Agung terkadang memberikan
petunjuk dan bimbingan melalui mimpi.
Salah
satu budaya yang terkenal dari suku Aboriginadalah
senjata berburu yang sering mereka gunakan, yaitu Boomerang. Senjata ini
sangatlah unik karena setelah dilempar jauh,dapat kembali lagi, senjata ini
sering digunakan untuk berburu di hutan maupun padang savannah. Dalam kehidupan
sehari-hari suku Aborigin memang di habiskan untuk berburu binatang liar
seperti Kanguru (binatang khas Australia), selain menggunakan Boomerang mereka
juga menggunakan senjata-senjata tradisional seperti tombak dan panah.
Di saat musim dingin suku Aborigin menggunakan pakaian yang terbuat dari kulit kanguru. Bagi orang-orang Aborigin yang masih hidup secara tradisional, mereka tidak pernah mengenal bercocok tanam dan memelihara ternak, itulah sebabnya kelompok mereka tidak pernah pergi jauh dari sumber air maupun sungai. Tempat tinggalnya pun masih bersifat nomanden atau berpindah-pindah, rumah yang dibuatnya pun sangat sederhana dan hanya terbuat dari ranting-ranting pohon dan daun-daun yang di susun.
Dalam kehidupan bersosial antar suku, sebuah kelompok Aborigin diketuai oleh seorang pemimpin suku, ketua suku tersebut juga merangkap jabatan sebagai dukun atau tabib, dan turut memimpin dalam ritual-ritual adat maupun acara perkawinan.
Suku Aborigin sendiri terbagi atas banyak kelompok menurut wilayah yang mereka tinggali, diantaranya adalah Aborigin Bama di wilayah Queensland, Aborigin Koori di wilayah New south Wales dan Victoria, Aborigin Murri di wilayah Queensland selatan, Aborigin Noongar di wilayah selatan bagian Australia barat, Aborigin Nunga di wilayah Australia selatan, Aborigin Anangu di wilayah dekat perbatasan Australia selatan dan barat, serta Aborigin Palawah yang tinggal di pulau Tasmania. Komunitas Aborigin terbanyak ialah Aborigin Anangu yang memiliki populasi 32,5% dari seluruh orang Aborigin di Australia, namun jika dihitung keseluruhan dengan penduduk Australia suku Aborigin hanya berjumlah 517.000 jiwa dan jika di persentasi hanya 2,3%.
Sempat terjadi diskriminasi dari orang-orang Eropa terhadap suku Aborogin, bahkan suku Aborigin kerapkali dianggap sebagai Fauna/hewan, namun diskriminasi tersebut saat ini berangsur-angur melunak, dan salah satu strategi politik untuk permasalahan Aborigin adalah dengan proses Asimilasi antara orang kulit putih dan kulit hitam Suku Aborigin. Perkawinan campur ini banyak membuat anak-anak mereka menjadi tidak lagi berkulit hitam, bahkan untuk generasi-generasi berikutnya semakin putih sama dengan orang Eropa.
Di saat musim dingin suku Aborigin menggunakan pakaian yang terbuat dari kulit kanguru. Bagi orang-orang Aborigin yang masih hidup secara tradisional, mereka tidak pernah mengenal bercocok tanam dan memelihara ternak, itulah sebabnya kelompok mereka tidak pernah pergi jauh dari sumber air maupun sungai. Tempat tinggalnya pun masih bersifat nomanden atau berpindah-pindah, rumah yang dibuatnya pun sangat sederhana dan hanya terbuat dari ranting-ranting pohon dan daun-daun yang di susun.
Dalam kehidupan bersosial antar suku, sebuah kelompok Aborigin diketuai oleh seorang pemimpin suku, ketua suku tersebut juga merangkap jabatan sebagai dukun atau tabib, dan turut memimpin dalam ritual-ritual adat maupun acara perkawinan.
Suku Aborigin sendiri terbagi atas banyak kelompok menurut wilayah yang mereka tinggali, diantaranya adalah Aborigin Bama di wilayah Queensland, Aborigin Koori di wilayah New south Wales dan Victoria, Aborigin Murri di wilayah Queensland selatan, Aborigin Noongar di wilayah selatan bagian Australia barat, Aborigin Nunga di wilayah Australia selatan, Aborigin Anangu di wilayah dekat perbatasan Australia selatan dan barat, serta Aborigin Palawah yang tinggal di pulau Tasmania. Komunitas Aborigin terbanyak ialah Aborigin Anangu yang memiliki populasi 32,5% dari seluruh orang Aborigin di Australia, namun jika dihitung keseluruhan dengan penduduk Australia suku Aborigin hanya berjumlah 517.000 jiwa dan jika di persentasi hanya 2,3%.
Sempat terjadi diskriminasi dari orang-orang Eropa terhadap suku Aborogin, bahkan suku Aborigin kerapkali dianggap sebagai Fauna/hewan, namun diskriminasi tersebut saat ini berangsur-angur melunak, dan salah satu strategi politik untuk permasalahan Aborigin adalah dengan proses Asimilasi antara orang kulit putih dan kulit hitam Suku Aborigin. Perkawinan campur ini banyak membuat anak-anak mereka menjadi tidak lagi berkulit hitam, bahkan untuk generasi-generasi berikutnya semakin putih sama dengan orang Eropa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar